Rabu, 04 Juli 2012
Aneh, neraca Perdagangan Indonesia – Malaysia saling defisit
Neraca perdagangan Indonesia-Malaysia tahun 2007 dan Januari-Oktober 2008 menunjukkan keanehan karena kedua negara saling mengklaim defisit.
"Ini aneh, biasa dalam suatu neraca perdagangan, satu pihak surplus pihak lainnya defisit. Neraca perdagangan Indonesia-Malaysia tahun 2007 dan Januari-Oktober 2008, kedua negara saling mengklaim defisit. Bahkan data ekspor-impor Migas datanya sangat jauh berbeda," kata atase pedagangan KBRI Kuala Lumpur Pradnyawati, Minggu 22 Februari 2009.
Tahun 2007, menurut data BPS Indonesia, neraca perdagangan Indonesia-Malaysia mengalami defisit 1,3 miliar dolar AS. Indonesia ekspor ke Malaysia 5,09 miliar dolar AS dan impor dari Malaysia, 6,41 miliar dolar AS.
Pada tahun yang sama, menurut data BPS Malaysia, neraca perdagangan Malaysia-Indonesia alami defisit 1,06 miliar dolar AS. Malaysia ekspor ke Indonesia 5,22 miliar dolar AS, dan impor dari Indonesia 6,28 miliar dolar AS.
Pada perdagangan Januari-Oktober 2008, Indonesia dan Malaysia saling mengklaim defisit. Menurut data BPS Indonesia, neraca perdagangan Indonesia-Malaysia defisit 2,51 miliar dolar AS. Indonesia ekspor ke Malaysia sebesar 5,57 miliar dolar AS dan impor dari Malaysia 8,09 miliar dolar AS.
Sebaliknya, menurut BPS Malaysia, neraca perdagangan Malaysia-Indonesia alami defisit 749,16 juta dolar AS karena ekspornya ke Indonesia sebesar 5,6 miliar dolar AS, sedangkan impornya 6,35 miliar dolar AS, ungkap Pradnyawati.
"Perbedaan angka yang mencolok adalah ekpor-impor pada neraca perdagangan Indonesia-Malaysia, periode Januari-Oktober 2008. Menurut data BPS, Indonesia impor Migas dari Malaysia sebesar 4,69 miliar dolar AS, sebaliknya menurut data BPS Malaysia, negara jiran ini ekspor Migas ke Indonesia hanya 1,57 miliar dolar AS,"kata dia.
"Terdapat selisih 3,12 miliar dolar AS. Suatu perbedaan yang mencolok. Jika ada alasan bahwa impor Migas dari Malaysia via negara ketiga misalkan Singapura maka pencatatannya adalah arus impor dari Singapura ke Indonesia bukannya dari Malaysia," kata Pradnyawati.
Sebelumnya sejak tahun 2003, menurut data BPS Indonesia dan Malaysia, neraca perdagangan Indonesia dengan Malaysia selalu surplus untuk Indonesia, walau dengan data yang berbeda. Tahun 2003, Indonesia surplus 1,22 miliar dolar AS, Malaysia defisit 834 juta dolar AS. Tahun 2004 Indonesia surplus 1,3 miliar dolar AS dan Malaysia defisit 1,169 miliar dolar AS. Tahun 2005, Indonesia surplus 1,2 8 miliar dolar AS sedangkan Malaysia defisit 1,07 miliar dolar AS. Tahun 2006, Indonesia surplus 917 juta dolar AS, sedangkan Malaysia defisit 878 juta dolar AS.
Sumber : Kuala Lumpur (ANTARA News)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar